Selasa, 08 September 2009

Program tampilan pada LCD :

3. Program tampilan pada LCD :
// 0123456789012345678901234567890
code unsigned char teks1[] = {" Pengukuran AlP "};
code unsigned char teks2[] = {" Mikrokontroler "};
code unsigned char teks3[] = {" Mahayu F.T. "};
code unsigned char teks4[] = {" P 27838004063 "};
code unsigned char teks5[] = {" Absorbance: "};
code unsigned char teks6[] = {"Hasil: U/L"};
code unsigned char teks7[] = {"Tidak ada Kuvet!"};
code unsigned char teks8[] = {" Tunggu 3 menit "};
code unsigned char teks9[] = {" 00:00:00 "};
code unsigned absorbance[101] =
{
2000, 2000, 1699, 1523, 1398, 1301, 1222, 1155, 1097, 1046, 1000, 959, 921, 886, 854, 824, 796, 770, 745, 721, 699, 678, 658, 638, 620, 602, 585, 569, 553, 538, 523, 509, 495, 481, 469, 456, 444, 432, 420, 409, 398, 387, 377, 367, 357, 347, 337, 328, 319, 310, 301, 292, 284, 276, 268, 260, 252, 244, 237, 229, 222, 215, 208, 201, 194, 187, 180, 174, 167, 161, 155, 149, 143, 137, 131, 125, 119, 114, 108, 102, 97, 92, 86, 81, 76, 71, 66, 60, 56, 51, 46, 41, 36, 32, 27, 22, 18, 13, 9, 4
};
code unsigned hasil[101]=
{
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 65057, 63016, 61008, 59034, 57092, 55181, 53301, 51449, 49625, 47829, 46060, 44317, 42598, 40904, 39234, 37586, 35961, 34358, 32776, 31215, 29674, 28153, 26650, 25167, 23701, 22254, 20823, 19410, 18013, 16632, 15267, 13918, 12583, 11264, 9958, 8667, 7390, 6126, 4875, 3638, 2413, 1200
};

fungsi instruksi dari LCD

Beberapa fungsi instruksi dari LCD, yaitu :
1. Display Clear
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Display Clear membersihkan semua tampilan dan mengembalikan cursor pada posisi semula (address 0). Ruang kode 20 (heksadesimal) ditulis ke semua alamat dari DD RAM, dan alamat 0 dari DD RAM diset ke AC (Address Counter). Jika diubah display akan kembali ke posisi semula. Setelah perintah eksekusi pada Display Clear, mode entry akan ditambahkan.
2. Cursor Home
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 *

* : invalid bit
Cursor Home mengembalikan cursor ke posisi semula (address 0). DD RAM alamat 0 diset ke AC dan cursor kembali ke posisi semula. Isi
DD RAM jangan dirubah. Jika cursor sedang ON, maka akan kembali ke sebelah kiri.
3. Entry Mode Set
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 0 0 0 0 0 0 1 I/D S
Entry Mode Set diset untuk menunjukkan perpindahan cursor dan apakah display akan dirubah.
I/D : I/D = 1, alamat akan ditambah satu dan cursor berpindah ke kanan.
I/D = 0, alamat akan dikurangi satu dan cursor berpindah ke kiri.
S : S = 1 dan I/D = 1, display berpindah ke kiri.
S = 1 dan I/D = 0, display berpindah ke kanan.
S = 0 , display tak berpindah.

Interferensi Filter

Semua filter tersebut menghasilkan kawasan gelombang yang agak luas antara 25 sampai 50 nm dan transmisi maksimalnya 5 – 20 %. Dilihat dari segi stabilitasnya, filter gelas berwarna lebih baik dari pada filter zat yang disuspensikan dalam gelatine atau yang dilarutkan. Sebab itu karena filter mengabsorbsi panas.
2. Interferensi Filter
Akibat interferensi dari pada cahaya, filter ini mentransmisikan gelombang – gelombang tertentu yang sesuai dengan tebalnya filter yang karakteristik. Pada filter ini terdapat zat penyelang yang bening dengan reflaksi index yang rendah (Kalsium Flourida) yang ditempatkan antara dua foli (Film logam, kertas logam) yang setengah bening yang dipasang disisi dari dua lempengan gelas. Filter ini menghasilkan kawasan gelombang yang lebih sempit (8-12 nm) dan transmisi yang lebih besar (40 – 60 nm) dari pada absorban filter. Panjang gelombang yang ditransmisikan memenuhi persamaan:
 λ = 2 n d / k
Dimana :
n = refraksi indeks
d = tebal interferensi filter
k = ordo interferensi
λ = panjang gelombang

Kamis, 11 Juni 2009

Metode Penelitian

C. Metode Penelitian
Dalam usaha untuk mewujudkan penyusunan skripsi ini serta untuk memperoleh kelengkapan data yang menyakinkan, penulis menggunakan metode dan teknik-teknik tertentu, agar dapat memperoleh ketepatan dalam membuat skripsi ini.
Adapun metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian kepustakaan (“library research”)
Adalah suatu cara pengumpulan data dengan kajian kepustakaan atau dengan membeca buku yang ada relevansinya dengan penelitian.
2. Penelitian lapangan (“field research”)
Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan jalan penulis terjun langsung pada masyarakat dalam hal ini di kantor Bank Tabungan Negara.
3. Teknik pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data di lapangan, ditempuh 2 metode, yaitu :
a. Interview (wawancara )
Dalam hal ini penulis mempergunakan jenis wawancara searah dan bersifat perorangan. Jadi penulis dalam melaksanakan penelitian ini langsung dengan responden yakni pejabat BTN atau kuasa hukum bank yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian.


b. Observasi
Yaitu dalam pengumpulan data, penulis melakukan suatu pengamatan dan pencatatan dengan cara sistematis dan teratur.